Tebu merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi besar dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain sebagai bahan baku utama gula tebu juga dapat dimanfaatkan untuk produk olahan seperti es tebu yang kini semakin populer. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai budidaya tebu pengolahan menjadi es tebu serta strategi penjualan untuk UMKM.
Mengapa Memilih Budidaya Tebu untuk UMKM?
Mengapa Memilih Budidaya Tebu untuk UMKM Budidaya tebu adalah pilihan yang tepat bagi pelaku UMKM karena beberapa alasan berikut Pasar yang Luas Produk olahan tebu seperti es tebu memiliki permintaan tinggi terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Modal Awal Terjangkau Dibandingkan dengan usaha lainnya modal awal untuk budidaya tebu relatif rendah terutama jika lahan sudah tersedia. Produktivitas Tinggi Tebu dapat dipanen setiap 10-12 bulan sekali dengan hasil yang signifikan. Diversifikasi Produk Selain dijual langsung tebu dapat diolah menjadi berbagai produk seperti gula merah sirup atau es tebu.
Persiapan Lahan dan Bibit Tebu
Persiapan Lahan dan Bibit Tebu Sebelum memulai budidaya tebu ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan Pemilihan Lahan Kondisi Tanah Tebu tumbuh optimal pada tanah yang subur gembur dan memiliki drainase baik. pH tanah ideal berkisar antara 55 hingga 75. Iklim Tebu cocok ditanam di daerah beriklim tropis dengan curah hujan sedang hingga tinggi (1500–2500 mm/tahun). Pencahayaan Matahari Pastikan lahan mendapatkan sinar matahari penuh sepanjang hari. Pemilihan Bibit Gunakan bibit tebu unggul seperti varietas PS 864 PS 881 atau BL yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama. Bibit dapat diperoleh dari stek batang tebu yang sehat dan bebas penyakit. Pengolahan Lahan Bersihkan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Lakukan pembajakan tanah untuk meningkatkan aerasi dan kesuburan. Buat bedengan atau alur tanam dengan jarak 1–15 meter untuk memudahkan perawatan.