Kredit dan debit merupakan istilah yang sering kita dengar di kehidupan sehari hari terutama di dunia keuangan. Transaksi Debit dan kredit umum dilakukan dalam dunia akuntansi dan perbankan. Lalu apa itu kredit dan debit? Berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Latin Credere yang berarti percaya atau to believe atau trust (Kepercayaan), yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, jadi kepercayaan itu adalah sebuah keyakinan yang diberikan pihak pemberi kredit bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikan pinjaman sesuai kesepakatan awal yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
kredit biasa terletak di sisi kanan dari sebuah neraca. Istilah kredit sendiri merupakan pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan, Jika akun hutang, akumulasi dan ekuitas berada di posisi debit maka artinya kedua jenis akun ini mengalami penurunan nilai.
Pengertian Debit
Sedangkan Debit berasal dari bahasa latin debere yang merupakan pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami peningkatan biaya dan aset.Debit adalah indikator adanya pemasukan atau entri yang meningkatkan nilai aktiva dan mengurangi akun liabilitas. Di dalam buku pencatatan akuntansi jika digambarkan dalam sebuah neraca, debit berada di sisi kiri dimana ketika terjadi penambahan jumlah aset, seperti uang, peralatan, sewa dan lainnya akan mempengaruhi posisi neraca.
Sederhananya, perbedaan debit dan kredit dapat diartikan melalui jenis transaksi yang dilakukan. Jika debit adalah penambahan maka kredit merujuk pada pengurangan.
Kreditur dan Debitur
Kreditur dan debitur adalah istilah yang digunakan untuk pihak pemberi kredit dan pihak yang menerima kredit. Sederhananya, pengertian kreditur adalah pihak pemberi kredit atau pinjaman. Sedangkan debitur adalah pihak peminjam. Namun untuk lebih detail berikut penjelasan antara kreditur dan debitur.
Apa Itu Kreditur?
Pengertian kreditur adalah seseorang atau suatu badan usaha pemberi kredit. Menurut UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan, pengertian kreditur adalah orang dengan hak piutang baik karena perjanjian atau undang-undang, dan dapat menagih hak tersebut di pengadilan.
Hak piutang yang dimaksud dalam pengertian kreditur di atas tidak sebatas pada piutang kredit. Apapun jenis transaksinya, apabila salah satu pihak memiliki hak menerima pembayaran dari orang/badan usaha lainnya, maka pihak tersebut dapat dikategorikan sebagai kreditur.
Perbedaan Kreditur dan Debitur
Perbedaan antara kreditur dan debitur terletak pada perannya dalam transaksi dan regulasi pelindungnya. Kreditur adalah pihak yang berperan memberikan bantuan pembiayaan, sedangkan debitur adalah penerimanya.
Sementara itu dari segi regulasi pelindung, kreditur punya hak khusus untuk melakukan beberapa tindakan saat kreditnya macet, misalnya penyitaan aset atau penuntutan di depan hukum. Meski demikian, lembaga kredit juga mendapat pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya tidak sewenang-wenang dalam menagih haknya.
Syarat Umum Pemberian Kredit
Ketika suatu bank atau lembaga keuangan memberikan pinjaman/uang kepada nasabah, tentu bank mengharapkan uangnya bisa dikembalikan oleh kreditur. Karenanya, untuk memperkecil resiko gagal bayar atau dikembalikan umumnya dalam memberikan kredit bank akan mempertimbangkan beberapa hal yaitu Character (kepribadian), Capacity (kapasitas), Capital (modal), Collateral (jaminan), dan Condition of Economy (keadaan perekonomian), atau sering disebut sebagai Analisis 5C.
Karakter
Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya. Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral, namun tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya dapat diakses oleh pegawai Bank bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer yang terhubung secara online dengan bank sentral.
Kapasitas
Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.
Modal
Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya.
Jaminan
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
Kondisi ekonomi
Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi pada masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.
Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban perusahaan terhadap kreditor (pihak lain) untuk membayar atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Istilah lama dari liabilitas adalah kewajiban (utang). Utang merupakan kata yang lebih sering didengar ketimbang liabilitas. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, liabilitas dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Liabilitas Lancar
Liabilitas lancar atau hutang lancar merupakan kewajiban untuk melunasi seluruh hutang dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun (12 bulan) atau satu siklus akuntansi, seperti utang usaha, utang wesel, utang beban, dan pendapatan diterima dimuka.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang atau utang jangka panjang merupakan kebalikan dari liabilitas lancar, liabilitas jangka panjang waktu untuk pelunasannya lebih dari satu tahun (+12 bulan), seperti utang hipotek, utang obligasi, dan kredit investasi.
Liabilitas Lain-lain
Liabilitas lain-lain merupakan kewajiban yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam liabilitas lancar dan liabilitas jangka panjang, seperti utang jaminan yang diterima dari pelanggan.
Ekuitas
Ekuitas disebut juga modal (equity) merupakan hak atau klaim para pemilik atas aktiva perusahaan atas kekayaan bersih (aset dikurangi kewajiban). Setoran pemilik dan sisa laba bersih yang ditahan merupakan ekuitas.
Perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi
Pengertian Debit dan Kredit
Dalam dunia akuntansi debit serta kredit adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berhubungan dan melengkapi. Setiap ada transaksi maka dua hal yang selalu berdampingan ini akan muncul. Tidak dapat dipisahkan dan pasti ada.
Kedua akun baik kredit dan debit adalah dua elemen yang pasti selalu terpengaruh dalam pencatatan pembukuan akuntansi. Setiap transaksi yang dilakukan akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Pencatatan transaksi antara debit dan kredit harus memiliki total yang sama sehingga transaksi dapat dikatakan seimbang (balance). Jika terdapat ketidakseimbangan dalam sebuah transaksi maka akan mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
Perbedaan debit dan kredit pada akuntansi dapat ditandai dengan:
Transaksi kredit dapat dimaknai sebagai aktivitas meminjam uang di bank sedangkan debit adalah aktivitas menabung di bank
Setiap transaksi masuk akan ditulis pada kolom debit sedangkan transaksi keluar masuk pada kolom kredit
Pada laporan laba rugi, pengeluaran dan kerugian akan dicatat dalam kolom debit, sedangkan pendapatan laba akan dicatat pada kolom kredit
Perbedaan debit dan kredit dalam perbankan
Selain penting dalam akuntansi, istilah kredit dan debit adalah elemen umum dalam dunia perbankan. Nasabah suatu bank akan memiliki dua pilihan untuk jenis kartu yang bisa digunakan, baik itu kartu kredit atau kartu debit. Hal utama yang menjadi perbedaan antara debit dan kredit dalam konteks bank adalah fitur pada masing-masing kartu.
Kartu debit adalah sebuah kartu identitas nasabah selain buku rekening tabungan yang diterbitkan oleh pihak bank. Fungsi kartu debit adalah memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi. Penerbitan kartu debit terbilang sederhana karena biasanya akan diberikan bersamaan ketika pembukaan rekening.
Di sisi lain, kartu kredit adalah kartu transaksi yang diterbitkan oleh pihak bank dengan batasan jumlah dan syarat tertentu. Tagihan atas setiap transaksi yang dilakukan akan diberikan setiap periode tertentu sesuai kesepakatan awal. Perbedaan kartu debit dan kredit terletak pada sumber uang yang digunakan untuk proses transaksi.
Pemilik kartu kredit tidak harus memiliki tabungan karena uang yang digunakan bukan berasal dari rekening pribadi. Jika kartu debit adalah kartu untuk tabungan pribadi, maka kartu kredit adalah kartu pinjaman karena uang yang digunakan merupakan bentuk pinjaman ke bank. Secara umum, perbedaan debit dan kredit dalam perbankan dapat dirangkum ke dalam dua poin, yaitu:
Debit adalah aktivitas pencatatan saat terjadi pemasukan atau penambahan uang dalam rekening tabungan, sedangkan kredit adalah pengurangan uang dalam tabungan.
Debit adalah menabung sedangkan kredit adalah pengambilan uang di bank.
Itulah pembahasan mengenai apa itu debit dan kredit. Pada intinya debit adalah proses yang menandakan adanya sebuah penambahan atau peningkatan sedangkan kredit adalah transaksi yang menyebabkan adanya pengurangan. Dalam dunia akuntansi, memahami perbedaan debit dan kredit tentu menjadi hal penting untuk mengerjakan pembukuan serta mencatat setiap transaksi.
Membedakan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi
Setiap kali transaksi akuntansi dibuat, setidaknya dua akun selalu terpengaruh. Akun tersebut adalah entri debit dicatat pada satu akun dan entri kredit dicatat terhadap akun lainnya. Tidak ada batas atas jumlah akun yang terlibat dalam transaksi namun minimum tidak kurang dari dua akun.
Total dari debit dan kredit untuk setiap transaksi harus selalu sama satu sama lain, sehingga transaksi akuntansi selalu dikatakan dalam keseimbangan. Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.
Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi. Seperti ini acuannya:
Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar sedangkan kredit berhubungan dengan sisi kanan akun buku besar. Dalam rekening pribadi, penerima di debet sedangkan pemberi dikreditkan.
Apa pun yang masuk maka artinya masuk di-debit dalam akun neraca, sementara apapun yang keluar maka artinya akan dikreditkan di dalamnya.
Untuk laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian didebit, namun, semua pendapatan dan keuntungan dikreditkan.
Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan bangunan, pengeluaran seperti gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain. Peningkatan kredit ini disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya keanggotaan, pendapatan sewa , laba ditahan, hutang, dan lain-lain.
Debit merupakan pencatatan pembukuan tentang pengurangan deposito
Klasifikasi penentuan debit atau kredit
Dalam bidang akuntansi, terdapat beberapa klasifikasi yang perlu diperhatikan saat menentukan debit dan kredit diantaranya:
Aset adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan
Liabilitas adalah kewajiban perusahaan dalam melunasi utang
Ekuitas Pemilik adalah peminjam modal perusahaan
Income atau penghasilan adalah pendapatan perusahaan
Expenses atau pengeluaran adalah pengeluaran atau pembelanjaan perusahaan
Agar lebih memahami lebih baik lagi. Di sini juga akan dibahas mengenai penggunaan dari debit maupun kredit menurut ilmu akuntansi. Di sini ada nama masing-masing dari penggunaan debit serta kredit dalam akuntansi, seperti:
1. Asset
Pertama ada istilah yang disebut dengan Asset. Asset ini sendiri merupakan harta yang berupa harta lancar dan tidak lancar. Harta lancar merupakan harta yang paling mudah dicairkan atau liquid.
Beberapa akun liquid dalam aset lancar diantaranya ialah kas dan setara kas, piutang usaha, sewa dibayar dimuka dan masih banyak lagi lainnya. Untuk aset tidak lancar ialah mesin, kendaraan dan peralatan kantor. Jadi ketika akun aset ini bertambah maka posisinya akan berada di debit.
2. Expenses (Beban)
Selanjutnya ada istilah expenses. Ini bisa diartikan sebagai beban atau pembelanjaan yang harus dilakukan agar bisnis terus berjalan. Untuk beban atau expenses ini juga ikut bertambah jika di debitkan dan berkurang jika dikreditkan.
3. Liabilitas dan Ekuitas
Selanjutnya ialah akun hutang dan ekuitas, sebagai contoh perusahaan anda telah melakukan pinjaman kepada pihak Bank X sebesar Rp.50.000.000 untuk modal usaha. Dari jurnal diatas diketahui bahwa kas bertambah sebesar Rp.50.000.000 dari pinjaman bank. Hubungan debit kredit ini bisa diumpamakan dengan sebab akibat.
4. Akumulasi
Terakhir yakni bagian dari aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan yakni akumulasi. Akumulasi ini nantinya di neraca akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat – alat.
Dengan mencatat akumulasi dari kendaraan maupun alat – alat nantinya akan dengan mudah menilai apakah aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat dijual.
Dalam sebuah transaksi debit maupun kredit memang tidak terpisahkan. Mengetahui kedua hal ini secara lebih dalam akan sangat membantu untuk melakukan pembukuan. Ini adalah dasar untuk membuat sebuah jurnal.
Jika sedang mengelola sebuah bisnis atau hanya sekedar untuk mengatur keuangan. Pengetahuan semacam ini sangatlah penting.
Pentingnya Pencatatan Debit dan Kredit dalam Perusahaan
Sebuah bisnis dalam perusahaan tentu sering mengalami transaksi, baik secara internal maupun eksternal. Transaksi-transaksi tersebut mengharuskan perusahaan untuk membuat dokumen transaksi dalam bentuk laporan keuangan.
Salah satunya adalah untuk mengetahui laju keluar masuknya dana perusahaan untuk meminimalisir kemungkinan over budget pada kategori akun tertentu dalam pelaporan. Terdapat lima unsur yang ada dalam transaksi akuntansi, yakni utang, harta, pendapatan, modal dan biaya atau beban.
Suatu transaksi debit sudah pasti disertai dengan transaksi kredit. Perusahaan yang tidak memiliki dokumen pelaporan debit dan kredit tidak bisa mengendalikan aliran keluar masuknya keuangan perusahaan. Selain itu, data-data keuangan perusahaan juga tidak dapat dilacak jika saja terjadi sesuatu terhadap keuangan perusahaan.
Dengan mencatat proses debit dan kredit diharapkan dapat membantu mengawasi keuangan perusahaan dari kemungkinan adanya korupsi atau fraud dari pegawai. Karena data debit dan kredit yang baik selalu disertai dengan kuitansi atau nota resmi yang dapat dipercaya.
Jika Anda kesulitan dalam mengelola proses keuangan dan kesulitan dalam pencatatan akun kredit dan debit secara terperinci, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur sesuai kebutuhan usaha Anda dan mudah pengoperasiannya.
Perbedaan antara Kredit dan Debit
Perbedaan kredit & debit paling umum yaitu jika debit diartikan sebagai pertambahan uang, sementara kredit diartikan sebagai pengeluaran uang dalam proses transaksi.
Debit diartikan sebagai pertambahan uang dalam tabungan atau rekening dan juga bisa diartikan sebagai pertambahan transaksi. Sedangkan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang saat bertransaksi.
Namun dalam istilah perbankan kredit lebih dikenal dengan penyediaan uang atas kesepakatan pinjam antara pihak bank dan nasabahnya. Disini, pihak bank memberikan jangka waktu pada nasabah untuk melunasi atau mencicil pinjaman mereka.
Secara keseluruhan, perbedaan debit dan kredit tidak dapat diartikan sebagai pertambahan atau berkurangnya tabungan. Untuk kepentingan laporan keuangan perbedaan debit dan kredit tidak sesederhana itu. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit yang harus Anda pahami.
Debit apa debet?
Komunikasi di bidang ekonomi atau perbankan tidak jarang menggunakan istilah debet, misalnya pada lajur debet dan lajur kredit. Frekuensi penggunaan istilah lajur debet cukup tinggi, tetapi bentuk istilah yang benar adalah lajur debit, kata debit diserap secara utuh dari kata Inggris “debit”.
Apa ciri khas pembukuan tunggal?
Pembukuan tunggal artinya dalam setiap transaksi yang dicatat dalam pembukuan dilakukan dengan entri tungga. Berikut karakteristik pembukuan tunggal :
Tidak ada akun, sebab hanya mengenal kas masuk dan kas keluar.
Laporan keuangannya masih sederhana.
Biasanya digunakan oleh perusahan kecil.
Apa itu saldo debit dan saldo kredit?
Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang sementara kredit adalah pencatatan dimana uang bertambah. Transaksi debit bisa diartikan sebagai aktivitas menabung di bank sementara kredit bisa diartikan sebagai aktivitas peminjaman uang di bank. Debit merupakan pencatatan tentang berkurangnya tabungan atau deposito.
Apa arti debet kredit dan saldo?
Arti debet atau debit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun aset atau beban, mengurangi akun liabilitas atau ekuitas. Posisi debet berada di sebelah kiri dalam neraca saldo atau pembukuan. Sebaliknya, kredit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun liabilitas atau ekuitas, menurunkan akun aset atau beban.
Kenapa debit dan kredit harus sama?
Alasan mengapa sisi debit dan kredit harus seimbang, sebab sisi debit memperlihatkan sisi pendapatan atau sisi dari sumber dana yang ada pada suatu perusahaan. Sisi kredit menggambarkan dari pengeluaran dana suatu perusahaan. Sehingga akan masuk akal apabila sisi debit dan kredit wajib balance.
Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi
Dalam setiap pembuatan transaksi akuntansi setidaknya kedua akun ini akan selalu terpengaruh. Akun yang dimaksud adalah kolom debit dan kolom kredit. Transaksi tersebut akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Tidak ada batasan banyaknya akun yang dicatat dalam setiap transaksi, namun minimal tidak kurang dari dua akun.
Total transaksi yang dicatat dalam debit dan kredit untuk setiap transaksi haruslah sama antara satu dan lainnya sehingga transaksi dapat dikatakan balance atau seimbang. Jika sebuah transaksi tidak seimbang maka akan berpengaruh pada laporan keuangan.
Dengan begitu penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah hal yang penting. Berikut acuan perbedaan debit dan kredit yang harus Anda pahami:
Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar, sementara kredit berada pada sisi kanan akun buku besar. Dalam rekening penerima akan tercatat dalam akun debit sementara pemberi dalam akun kredit.
Seluruh transaksi keuangan yang masuk maka artinya masuk dalam akun debit pada neraca. Sementara transaksi apapun yang keluar maka dicatat dalam akun kredit.
Dalam laporan laba rugi seluruh pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sementara untuk pendapatan ditulis dalam kredit.
Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, asuransi. Peningkatan kredit disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya, laba ditahan, hutang dan lain-lain.
Apa itu saldo debet?
Saldo Debit atau debit balance adalah saldo akun di mana total debit lebih besar daripada total kredit suatu akun. Ketika saldo percobaan ditarik, total debit seharusnya memiliki nilai yang sama dengan total kredit di suatu perusahaan secara keseluruhan.
Katru Kredit Dan Kartu Debit
Sebagai nasabah Anda akan mempunyai dua pilihan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Salah satu perbedaan debit dan kredit dalam perbankan yaitu mencakup pada fitur yang dimiliki.
Kartu Debit
Kartu debit atau debit adalah kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai pelengkap rekening tabungan pada umumnya. Setiap tabungan memiliki satu kartu debit untuk memudahkan Anda bertransaksi dengan menggunakan uang dalam tabungan. Syarat penerbitan kartu debit oleh pihak bank sangat sederhana, cukuplah Anda memiliki akun bank. Tidak ada limit transaksi dalam kartu debit, namun pastikan rekening tabungan Anda tidak kosong.
Kartu Kredit
Kartu kredit atau kredit adalah kartu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi dengan batasan jumlah kredit dan syarat tertentu. Nantinya akan ada tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan pada periode tertentu. Kartu kredit yang biasa digunakan tidak diperlukan rekening bank penerbit kartu karena sumber dana tidak diambil dari rekening. Biasanya bank akan mematok sejumlah syarat untuk menerbitkan kartu kredit pada nasabahnya. Syarat untuk tiap jenis produk kartu kredit akan berbeda tergantung kebijakan bank.
Meskipun tidak memiliki sumber dana, ada ketentuan limit kartu kredit yang merupakan batas maksimal penggunaan kartu. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan kartu kredit adalah Anda juga dapat melakukan penarikan tunai melalui ATM biasa dengan sedikit biaya tambahan. Selain itu, pengguna kartu kredit akan mendapat keuntungan lain berupa cicilan dengan bunga 0 persen atau point yang bisa ditukar dengan hadiah tertentu.
Bentuk kartu kredit hampir sama dengan kartu debit, Anda juga akan diberikan PIN (Personal Identification Number) khusus untuk kartu kredit yang dimiliki, perlu diingat penggunaan PIN ini sangatlah penting untuk menjaga keamanan kartu dan transaksi yang dilakukan. Setiap bank memiliki produk kartu kredit dengan berbagai penawaran menarik salah satunya CIMB Niaga yang memberikan kemudahan dan berbagai macam fasilitas seperti bonus poin xtra, airport lounge, perlindungan asuransi, dll untuk Anda yang berminat memiliki kartu kredit
Rangkuman
Dapat disimpulkan untuk perbedaan debit dan kredit:
Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang.
Transaksi debit bisa diartikan sebagai aktivitas menabung di bank sementara kredit bisa diartikan sebagai aktivitas peminjaman uang di bank.
Debit merupakan pencatatan tentang berkurangnya tabungan atau deposito.