Ekosistem terdiri dari kata “sistem dan ekologi” yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tak dapat dipisahkan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Jika berdasarkan pembentukannya Ekosistem dibagi menjadi dua yaitu ekosistem alami(misal seperti hutan hujan tropis, hutan sabana, pegunungan, hingga gurun.) dan ekosistem buatan (misal kolam).
Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup dan lingkunganya disebut Ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ada ada dua komponen penyusun ekosistem yaitu
lingkungan biotik yang terdiri atas semua makhluk hidup
lingkungan abiotik yang terdiri dari makhluk tak hidup
Komponen biotik dan abiotik
Komponen ekosistem merupakan bagian dari ekosistem yang menyusun ekosistem itu sendiri hingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik. Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula.
Komponen Biotik
Biotik, artinya “Hidup”. Jadi yang dimaksud komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tidak akan terbentuk tanpa adanya makhluk hidup didalamnya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita, antara lain:
Organisme Autotrof atau Produsen, Organisme autotrof merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia. sebagai produsen karena organisme ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai fotosintesis.
Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme pertama. Heterotrof adalah organisme yang membutuhkan senyawa organik di mana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya. Heterotrof dikenal sebagai “konsumer” atau yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dalam rantai makanan dan hanya memperoleh makanan bergantung pada yang lain. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya. Sebagai contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora
Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik dalam sebuah ekosistem. Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang memakan organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain. Pengurai membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem lainnya. Dekomposer membuat tanah kaya dengan menambahkan senyawa organik dengan itu. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
Komponen Abiotik
Komponen abiotic adalah komponen yang tak hidup atau bisa juga diartikan sebagai lingkungan. komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda (bukan makhluk hidup) yang ada di sekitar ekosistem, yang ikut berperan dan mempengaruhi kelangsungan hidup penghuni ekosistem.
Contoh komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa diantaranya:
Suhu: adalah proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.
Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.
Macam-Macam Ekosistem
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan) yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan timbal balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Berikut penjelasannya:
Air (akuatik)
Ekosistem air merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi lagi menjadi:
Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain Variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji, Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem Air Laut: Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan
Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ekosistem Sungai: Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
Ekosistem terumbu karang
Terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Ekosistem laut dalam: Kedalamannya lebih dari 6.000m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Ekosistem lamun
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Terestrial (Darat)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia. Berikut beberapa diantaranya ekosistem darat:
gramedia obf
Tundra: Terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Karst (batu gamping / gua)
Berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Hutan gugur
Terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Taiga
Taiga atau hutan boreal adalah bioma yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, cemara, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain rusa besar, beruang hitam, beruang cokelat, rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. di belahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu yang rendah di musim dingin. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Sabana: Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika, Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena
Padang rumput
Sebuah padang rumput merupakan habitat terbuka, ladang, atau lapangan yang ditumbuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu lainnya. Padang rumput menarik banyak satwa liar dan mendukung flora dan fauna yang tidak dapat berkembang di habitat lain.
Terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya bergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Gurun
Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit – kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
Ekosistem Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan ini kemudian mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan yang didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan diantaranya:
Bendungan
Sawah irigasi
Perkebunan sawit
Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
Agroekosistem berupa sawah tadah hujan
Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
Ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang cukup banyak serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
Perubahan Ekosistem
Perubahan ekosistem alami adalah perubahan ekosistem yang disebabkan karena terjadinya peristiwa-peristiwa alam seperti gunung meletus gempa bumi dan kebakaran hutan. Perubahan ekosistem dapat terjadi baik secara alami dan juga bisa disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Sedangkan perubahan ekosistem karena kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem misalnya seperti:
Perpindahan penduduk, Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang didatangi menjadi padat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan meningkat.
menebang hutan secara liar, Dan juga penebangan kayu secara berlebihan dapat menyebabkan suatu lingkungan menjadi tandus, banjir, dan kematian hewan dan tumbuhan hutan.
Perburuan liar, dapat menyebabkan kepunahan beberapa hewan langka yang dilindungi.
Penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan,Dapat menyebabkan kematian dan terganggunya kehidupan makhluk hidup kecil.
pembuangan limbah rumah tangga dan juga industri,Dapat menjadi penyebab pencemaran air, tanah, dan juga udara.
pengeboran minyak di laut. Menjadi penyebab utama kerusakan terumbu karang dan juga berkurangnya Spesies ikan yang terdapat di laut.
Habitat
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan—lingkungan fisik—di sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut
Habitat merupakan tempat hidup dari berbagai makhluk hidup untuk melakukan segala kegiatan hidupnya. Populasi adalah makhluk hidup sejenis yang hidup di suatu tempat tertentu. berubah populasi Suatu makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat hidupnya.
Hal-hal yang mempengaruhi perubahan populasi yaitu:
Ruang gerak atau tempat hidup ketersediaan makanan keberadaan musuh peristiwa alam dan cara berkembang biak
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang hidup berinteraksi dalam suatu habitat.