Stagnan adalah keadaan dimana sebuah bisnis atau usaha tidak mengalami perkembangan namun juga tidak mengalami kerugian, atau hanya stay ditempat yang sama, tidak muncul ide, dan kesulitan dalam mencari jalan keluar dari bisnis yang biasa-biasa saja.
Stagnan adalah masalah yang seringkali dihadapi oleh para pengusaha, khususnya dilangan usaha kecil mikro dan menengah atau yang seringkali kita sebut dengan UMKM. Masalah tersebut biasanya dialami karena sistem penjalanan bisnisnya masih menggunakan sistem tradisional atau belum memikirkan keuntungan atau resiko jangka panjang.
Bagaimana stagnan bisa terjadi?
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bisnis menjadi stagnan; Sebab usaha mengalami stagnan
Pertama, Sistem pengelolaan bisnis yang konvensional. Artinya, bisnis ini hanya dijalankan oleh sistem kekeluargaan atau orang- orang dalam lingkup kecil dengan manajemen seadanya dan mengalir begitu saja, tanpa adanya inovasi- inovasi bisnis tertentu yang dapat membuat bisnis tersebut berkembang dan mengalami peningkatan. Dengan kata lain, bisnis ini tidak dikelola berdasarkan sistem manajemen yang benar sesuai dengan manajemen yang seharusnya diterapkan dalam sistem tata kelola bisnis. Inovasi-inovasi yang seharusnya juga dicari dan tambahkan dalam bisnis untuk menarik perhatian pelanggan tidak diolah dengan baik dan digali sedemikian rupa, sehingga membuat bisnis tersebut cenderung jalan ditempat, dan tidak mengalami perubahan atau pergerakan yang berarti.
Kedua, Tidak adanya cadangan Modal atau keuangan untuk pengembangan. Hal ini yang pada akhirnya menghambat pengembangan likuiditas pengelolaan keuangan yang seringkali habis untuk biaya operasional dan konsumtif. Sebuah bisnis yang baik dan sehat, seharusnya memiliki sistem keuangan yang ketat serta memiliki cadangan yang cukup untuk melakukan pengembangan usaha, dan pengalokasian modal. Repotnya para pelaku UMKM dalam mengelola dana cadangan yang tidak pernah dijadikan sebagai prioritas dalam bisnisnya membuat bisis menjadi sulit untuk berkembang dan menjadi lebih luas jaringannya. Hal tersebut yang membuat para pelaku UMKM menjadi kesulitan saat akan melakukan renovasi tempat, menambah dan memperbaiki mesin produksi, dan upaya-upaya lain yang seharusnya dapat menambah investasi dalam tata kelola bisnisnya.
Ketiga, pengusaha tidak terus belajar dalam menyempurnakan bisnisnya. Kebanyakan para pengusaha kita, bisa berbisnis seperti orang yang berenang tanpa guru renang. Anda bis menyebrangi sungai atau kolam renang namun dengan cara berenang yang menghabiskan waktu dan energy tanpa hasil yang maksimal. Berbeda dengan perenang yang memiliki pelatih. Anda akan kalah dengan mereka, karena perenang yang memiliki pelatih atau instruktur yang dilatih secara terus menerus akan memiliki kemampuan yang baik dan mengetahui strategi bagaimana cara berenang yang benar tanpa menghabiskan banyak energy namun dapat mencapai hasil yang maksimal yaitu sampai pada ujung kolam dengan cepat dan menjadi juara.
Instruktur akan mengajari bagaimana cara berenang yang benar dengan strategi yang baik sehingga para perenangnya menjadi handal dan data meraih kesuksesannya sebagai perenang. Begitupun pelatih atau instruktur bisnis, mereka akan menilai kinerja anda dan memberikan ide-ide kreatif bagaimana mengembangkan bisnis anda dan terhindar dari stagnansi.
Untuk itu, dalam berbisnis, anda perlu memiliki seorang pelatih. Lalu siapa yang bisa dijadikan pelatih bisnis kita? Yaitu mereka yang sudah lebih dulu sukses dibidang usaha yang sama seperti usaha yang kita jalankan. Mereka yang sudah lebih dulu mengalami kesulitan dan menghadapi kegagalan usaha seperti yang sedang kita jalankan. Maka akan sangat tepat dan membantu, jika kita berguru pada orang yang tepat yang memiliki kisah sukses pada usaha yang sama yang tengah kita rintis.
Lalu hal-hal apa saja yang perlu kita pelajari dari pelatih bisnis kita? Hal-hal yang perlu dipelajari dari orang yang telah terlebih dahulu sukses dari kita yaitu , tentang bagaimana mereka dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat menjalankan bisnis tersebut. Sehingga, dari bisnis tersebut, munculah inovasi-inovasi baru yang dapat membangkitkan semangat anda dalam berbisnis.
Pelatih bisnis adalah pelaku bisnis bukan hanya sekedar guru atau dosen kewirausahaan yang habis membaca berpuluh-puluh buku tentang wirausaha yang tebal dengan banyak teori bisnis. Namun, guru bisnis adalah mereka si pelaku bisnis atau usaha yang langsung benar-benar merasakan sulitnya membangun dan mengembangkan sebuah usaha dilapangan. Kesalahan yang terbesar para guru dan dosen kewirausahaan dikampus adalah mereka bukan seorang pelaku bisnis yang tahu bagaimana keadaan sesungguhnya dilapangan. Sehingga, mereka seringkali mengajarkan apa yang mereka dapatkan dengan teori-teori bisnis dari buku tanpa terlibat langsung didalamnya. Hal itu yang pada akhirnya membuat para mahasiswa yang langsung terjun kedunia usaha dengan pengetahuan yang seadanya sering mengalami kesulitn dan kegagalan dalam melakukan manajemen usaha yang benar. Guru hanya bisa mngajari sesuai dengan apa yang didengar alias “kata orang”, atau “kata teman saya”, karena mereka bukan pelaku bisnis.
Lalu bagaimana agar bisnis kita berkembang?
Mempelajari Pebisnis Sukses
Membaca biografi tokoh tokoh bisnis yag telah sukses dibidang usaha yang sama dengan yang kita jalankan menjadi penting untuk dilakukan. Hal tersebut berguna untuk memotivasi diri kita agar dapat sukses seperti sukses yang mereka dapatkan. Dengn membaca dan melihat bagaimana perjalanan bisnis mereka, sedikit banyak akan membantu menambah pengetahuan bisnis kita, tentang bagaimana cara mengatasi stagnansi, menemukan inovasi dan mendapatkan solusi dari masalah-masalah bisnis yang tengah kita hadapi.
Ikuti seminar bisnis atau kewirausahaan
Mengikuti seminar kewirausahaan telah menjadi trend bagi para pemula maupun pelaku bisnis yang sedang merintis bisnisnya. dari seminar-seminar tersebut, kita akan mendapatkan pengetahuan baru tentang strategi strategi atau langkah bisnis yang mungkin bisa kita terapkan dalam bisnis kita, bagaimana mengelola keuangan dan modal awal dari para pelaku bisnis yang telah sukses, sehingga modal awal dan keuntungan yang kita dapat tidak habis hanya untuk biaya operasional dan konsumtif.
Terus belajar dan menimba ilmu
Selain itu, dalam berbisnis anda juga harus tetap belajar dan menimba ilmu, baik dari buku, internet, orang sukses, ataupun sumber-sumber lain yang bisa membantu mempertahankan usaha anda. Perjalanan bisnis yang penuh strategi tertentu untuk bertahan disaat harus bertahan dan menyerang disaat harus menyerang, memang harus dimiliki dan dikuasai dengan baik, karena bisnis diibaratkan sebagai peperangan dengan keadaan. Kemampuan bertahan selama beberapa tahun akan menentukan seberapa baik anda dalam mengelola bisnis anda. Kemampuan pembukuan yang baik juga dibutuhkan agar cash flow anda dapat tercatat secara rinci sehingga dapat diketahui mengapa bisnis anda mengalami penurunan atau stagnansi. Maka dalam hal ini belajar dan terus menimba ilmu dan pengetahuan menjadi sangat penting bagi para pelaku usaha.
Temukan ide dan buat inovasi
Bisnis yang baik adalah bisnis yang terus berinovasi dan memunculkan hal baru dan menarik demi perkembangan bisnisnya. maka dalam berbisnis, anda harus mampu menemuka ide-ide kreatif agar dapat melakukan inovasi baru dalam bisnis anda agar bisnis anda tidak mati digerus perkembangan pasar yang semakin tidak terkendali. Itulah beberapa penyebab mengapa bisnis anda mengalai stagnansi, dan beberapa solusi yang mungkin dapat anda lakukan agar anda dapat menceah dan mengurangi stagnansi dalam bisnis anda. Semoga usaha anda semakin maju dan dapat berkembang dengan baik. Semoga bermanfaat!