Bagaimana Cara selamat saat terjadi tsunami? Beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan Gempa yang mengguncang wilayah Donggala, Palu, dan Mamuju Sulawesi Tengah dengan kekuatan mencapai bermagnitudo 7,4 skala lighter (SL) yang terjadi pada Jumat (29/9/2018).
Gempa tersebut juga disertai tsunami dengan ketinggian mencapai 1,5 meter yang menimpulkan dampak cukup besar, setidaknya lebih dari 800 korban tewas akibat bencana ini.
Bukan hanya di Donggala, Pada 2004 silam gelombang dengan
ketinggian yang hampir mencapai 30 meter juga menerjang wilayah Aceh,
diperkirakan Gempa dengan kekuatan 9.1 SR di Samudra Hindia pada saat itu
menewaskan sekitar kurang lebih 200 ribu jiwa. Besarnya gempa memicu Tsunami
yang akhirnya menghantam Aceh, Thailand, Srilangka, India, Maladewa dan pesisir
timur Afrika.
Kejadian pada tanggal 26 Desember 2004 kembali terjadi di
Aceh pada tanggal 7 Desember 2016 dengan kekuatan 6.4 SR yang menewaskan
mencapai 92 jiwa dan dimungkinkan akan terus bertambah karena masih banyak yang
berada di reruntuhan bangunan.
Memingat seringnya terjadi bencana tsunami seharusnya edukasi mengenai bahaya bencana tsunami diajarkan disekolah sekolah kita. Namun nampaknya belum. Padahal letak geografis kita yang berada didaerah kepulauan sangat rawan sekali terjadi bencana tsunami.
Nah untuk itu artikel kali ini akan berusaha memberikan sedikit pengetahuan mengenai bencana tsunami.
Apa itu Tsunami
Kata ‘tsu‘ yang berarti pelabuhan. Sementara ‘name‘ artinya gelombang.
Tsunami dikenal sebagai gelombang pelabuhan, karena daya hancurnya baru tampak ketika gelombang tersebut telah sampai ke pelabuhan atau pantai.
Menurut wikipedia tsunami adalah : ”perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut dapat dipicu oleh terjadinya gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.”
Jadi kalau saya uraikan:
Tsunami adalah bencana yang melibatkan air dalam jumlah besar yang menghantam ke daerah pesisir dengan kekuatan diatas umumnya gelombang, kedahsyatan dan ketinggian air yang diakibatkan oleh tsunami mampu merusak apa saja yang dilaluinya, termasuk bangunan rumah, pohon bahkan gedung gedung. Tidak hanya dahsyatnya hantaman yang datang, kembalinya air kelautan dengan kekuatan yang besar juga mampu menyeret dan membawa material apa saja yang telah dilaluinya termasuk pohon, material, banhkan tidak jarang manusiapun menjadi korban.
Inilah yang menyebabkan menyebabkan tingginya korban berjatuhan
saat terjadi bencara tsunami.
Apa Penyebab Terjadinya Tsunami?
Setidaknya ada 4 pemicu umum yang bisa mengakibatkan tsunami, apap saja?
1. Gempa bumi
Pemicu paling umum perrtama penyebab tsunami adalah gempa, sekitar 80%–90% tsunami disebabkan oleh gempa terutama yang terjadi pada zona penunjaman (daerah pertemuan dua lempeng yang membenamkan salah satu lempeng tersebut). Walaupun tidak semua gempa seperti ini menyebabkan tsunami, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala magnitudo momen yang memiliki potensi menyebabkan tsunami. Semakin kuat suatu gempa, semakin besar pula peluang tsunami yang disebabkan oleh gempa
Selain paling umum, tsunami ini adalah satu-satunya yang dapat bertahan jauh (termasuk menyeberangi samudera). Tsunami Samudra Hindia 2004 merupakan contoh tsunami seperti ini, dipicu oleh gempa bermagnitudo 9,1 dan merupakan tsunami paling mematikan dalam sejarah.
2. longsor
Penyebab umum lainnya adalah tanah longsor, baik yang terjadi di daratan maupun di dasar laut, dapat memicu tsunami karena memasukan material dalam jumlah banyak ke lautan sehingga menyebabkan luapan air sampai daerah pesisir dan melewati pantai kepemukiman.
Fenomena ini dapat menyebabkan tsunami bahkan pada gempa dengan kekuatan yang biasanya tidak menyebabkan tsunami (seperti gempa yang bermagnitudo sedikit di bawah 7,0) atau menyebabkan tsunami yang lebih besar dari perkiraan berdasarkan kekuatan gempa. Contohnya, gempa bumi Papua Nugini 1998 hanya bermagnitudo sedikit di atas 7,0, namun menghasilkan tsunami besar dengan tinggi maksimum 15 meter. Contoh longsor daratan yang menyebabkan tsunami adalah tsunami Alaska 1958.
3. Aktifitas Fulkanik
Penyebab tsunami lainnya adalah aktivitas vulkanik, terutama dari gunung berapi yang berada diwilayah laut atau didekat laut.
Umumnya, aktivitas vulkanik menyebabkan naik atau turunnya bibir gunung berapi, memicu tsunami yang mirip dengan tsunami gempa bumi bawah laut. Namun, dapat juga terjadi letusan besar yang menghancurkan pulau gunung berapi di tengah laut, menyebabkan air bergerak mengisi wilayah pulau tersebut dan memulai gelombang besar. Contoh tsunami akibat letusan besar seperti ini adalah tsunami letusan Krakatau 1883, yang mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 40 m.
4. Benturan Benda Besar Ke Air
Selain penyebab-penyebab di atas, ada penyebab tsunami yang lebih langka, di antaranya benturan benda besar ke dalam air akibat ledakan senjata atau kejatuhan meteor. Benturan ini memicu gelombang air, dan tsunami yang dihasilkannya memiliki karakteristik fisika yang mirip dengan tsunami letusan gunung berapi.
Ciri Ciri Akan
Terjadinya Bencana Tsunami
Meskipun sampai saat ini tidak bisa diprediksi secara pasti kapan
akan terjadinya tsunami namun sebenarnya tsunami memberikan semacam tanda tanda
yang terlihat sebelum terjadi, sehingga memungkinkan kita untuk mempersiapkan
diri menyelamatkan diri dari tsunami, berikut tanda tanda yang biasanya terjadi
menjelang terjadinya tsunami:
1. Air Laut Tiba-tiba Surut
tanda pertama akan terjadinya tsunami yaitu air yang tiba tiba surut. Air surut ini biasanya akan dilanjutkan dengan datangnya gelombang besar atau tsunami. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua air laut surut adalah tanda-tanda tsunami. Salah satu yang membedakan adalah bau garam tercium sangat kencang oleh indera penciuman ketika air laut surut tiba-tiba.
2. Terdengar Suara Gemuruh
Suara gemuruh yang begitu keras dan besar dari kejauhan menjadi salah satu Ciri-ciri tsunami lainnya.
3. Gempa Dengan Magnitudo Besar
Gempa dengan magnitudo besar juga bisa menjadi salah satu ciri akan terjadinya tsunami. hal ini mengingat gempa dengan skala besar dapat menimbulkan tsunami.
Tanda tanda Alam
sebelum terjadinya Bencana Alam Gempa Bumi :
Tingkah aneh binatang. hal ini karena binatang memiliki insting bertahan hidup yang tinggi, sehingga mereka dapat merasakan bahaya lebih dahulu daripada manusia.
Perhatikan jika binatang di sekitar Anda seperti anjing, burung, ayam, hingga tikus yang mulai bertingkah tak wajar.
Misal saja anjing yang tiba-tiba berlari menjauhi pantai, atau tikus yang mulai keluar dari sarang untuk pergi ke tempat tinggi. Air sungai, sumur atau kolam surut secara tiba tiba, jika terjadi maka anda harus waspada karena itu adalah salah satu ciri tsunami.
Awan Berdiri menjadi salah satu ciri tsunami, perhatikan awan yang membentuk seperti pohon atau seperti batang, bentuknya berdiri dikarenakan Gelombang Elektromagnetis berkekuatan besar dari dasar bumi menghisap daya listrik di awan, oleh karena itu awan jadi sepeti tersedot kebawah.
Gangguan pada peralatan elektronik, lampu berkedip, bintik bintik pada TV, maka itu tanda tanda akan terjadinya gempa. kalau anda tinggal didaerah pesisir disarankan segera memeriksa permukaan air.
Bagaimana Cara Mengantisipasi Tsunami?
bagaiman cara mengetahui Tsunami akan datang supaya kita dapat mengantisipasinya :
jika anda merasakan Gempa dan ada disekitar pesisir atau pantai sebagiknya segeralah menjauh karena ada kemungkinan Tsunami akan menyusul.
Jika mendengar suara Gemuruh (setelah gempa) bergegaslah lari ke tempat yang aman atau ke daerah pegunungan karena tidak menutup kemungkinan itu adalah suara gelombang Tsunami yang sedang menuju ke pantai.
Perhatikan Air Laut apabila mengalami surut dan turun secara tiba tiba maka segera tinggalkan area pantai.
Tips Menyelamatkan Diri dari Tsunami
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan agar selamat dari bencana tsunami
1. Selamatkan diri dan keluarga yang utama
Saat anda tau akan terjadi tsunami segeralah selamatkan diri anda dan keluarga, sebaiknya kunci pintu rumah dan segera pergi tapi jika tak sempat abaikan harta benda anda. Pastikan dulu keselamatan anda dan keluarga, hal ini mengingat banyak kejadian penyelamatan malah berdampak pada semuanya yang jadi korban.
2. Menjauhi Perairan
Jauhi sungai dan jembatan, karena gelombang tsunami yang melalui sungai akan datang lebih cepat dibandingkan dengan yang lewat daratan. Bahkan bangunan di sepanjang sungai akan lebih dulu dihantam tsunami ketimbang yang di daratan. Kalau tsunami kelewat sungai, jembatan juga yang akan jadi korbannya. Oleh karena itu penting juga untuk menghindari jembatan.
3. Cari Tempat Tinggi
Naiklah kebukit, Jika jarak dengan bukit terlalu jauh naik ke atas pohon atau bangunan yang tinggi dan kokoh bisa jadi alternatif penyelamatan. Banyak bangunan seperti masjid dan menara air selamat dari terjangan tsunami di antaranya karena bagian bawah bangunan kosong sehingga memudahkan lalu lintas air. umumnya daerah dekat pantai ada jalur evakuasi yang ditujukan jika terjadi tsunami, ikutilah jalur tersebut.
4. Lari Tinggalkan Kendaraan
Jangan kelamaan menunggu kendaraan atau pergi mengambil kendraan diparkiran. Alih-alih cepat, perjalanan dengan menggunakan mobil malah bisa lambat karena jalanan terhalang orang-orang atau jalan rusak. Jangan malah masuk kemobil saat ada air mobil malah berisiko menjebak penumpangnya saat terhantam gelombang tsunami.
5. Jika Terhantam Air Segera Cari Pegangan
Saat Anda sudah terbawa arus tsunami, Jangan panik dan jangan coba berenang. Naik dan berpeganganlah pada benda terapung. Kalau Anda telanjur terserat arus tsunami, usahakan berpegangan pada benda terapung terdekat yang Anda temui dan memegangnya erat-erat. Naik ke atas benda terapung padanya umumnya lebih aman dari sekadar berpegangan. contohnya bisa berupa daun pintu, galon, ban, atau batang kayu.
6. Tinggalkan Barang Yang Memberatkan
Saat tsunami menerjang, selamatkan diri Anda, bukan barang-barang Anda. Kesempatan menyelamatkan diri lebih tinggi saat Anda tidak membawa beban apapun sehingga Anda dapat langsung berpegangan. Segera jatuhkan barang-barang yang memberatkan Anda atau yang dapat mengambat pergerakan Anda.
7. Waspada Tertabrak Material
Tetap perhatikan sekitar Anda karena tsunami tidak hanya
berbahaya karena ombaknya namun juga karena benda-benda yang terbawa arus.
8. Jika Diperahu Sekalian Pergi Kelautan
Kalau terjangan tsunami menimpa Anda yang sedang berada di atas perahu arahkan perahu kelautan, hal ini disebabkan arus yang berbalik dari daratan membawa material seperti kayu dan puing bangunan yang justru membahayakan anda dan penumpang. karena umumnya dilaut air lebih tenang.
3. Jangan Pulang Sebelum TSunami Hilang
Perlu diketahui tsunami tidak hanya berbahaya saat datang. Namun saat tsunami kembali ke pantai juga berbahaya karena
membawa sampah atau puing-puing yang dapat membahayakan nyawa Anda. Sehingga jangan turun sebelum tsunami benar-benar kembali ke
pantai atau surut.
Tips Bertahan Setelah Tsunami
berikut ada beberapa tips yang bisa anda terapkan pasca tsunami:
1. Waspada bencana susulan atau tsunami susulan
Biasanya tsunami tidak terjadi pada satu gelombang saja, namun gelombang yang berseri. Sehingga kemungkinan akan ada banyak gelombang-gelombang
lain yang mungkin bisa lebih tinggi dari tsunami pertama. Sehingga jangan buru-buru turun ke jalan dan mencari
keluarga
2. Coba untuk mencari akses informasi
Jangan asal percaya informasi dari mulut ke mulut. Carilah sumber informasi akurat terdekat seperti radio. Hal ini penting untuk mengetahui keadaan sekitar apakah
sudah aman atau belum.
3. Bertahan dari kekurangan sumber makanan
Efek pasca tsunami tidak bisa dianggap remeh karena kerusakan yang dihasilkan dapat sangat fatal dan besar. Pasokan makanan, air bersih, dan kesehatan hampir tidak ada dan menunggu bantuan dari luar. Perlu diwaspadai bahwa Anda tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan atau air di sekitar lokasi tsunami karena adanya mayat ataupun benda lain yang dapat mengontaminasi sumber makanan.
Tadi merupakan rangkuman beberapa materi mengenai Penyebab Tsunami, Tanda Tanda Dan Tips Menyelamatkan Diri saat Terjadi Tsunami.
Sumber artikel ini dirangkum dari berbagai buku dan artikel di internet, jika anda memiliki keluhan saran atau tambahan.silahkan ditambahkan di kolom komentar dibawah. semoga bermanfaat