Efek rumah kaca adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi dan mengakibatkan hawa panas di bumi.
Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca Dalam bahasa inggris disebut greenhouse effect adalah saat panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Kenapa fenomena ini disebut Efek Rumah Kaca?
Rumah kaca sebenarnya adalah bangunan berbentuk yang keseluruhannya
baik dinding, atap, tembok terdiri dari kaca, digunakan untuk berkebun, menanam sayuran, buah-buahan, bunga dan lain sebagainya.
Biasanya rumah kaca ini biasa dibuat para petani yang berada di negara 4 musim. Sedangkan di Indonesia rumah kaca jarang digunakan karena matahari selalu bersinar sepanjang tahun. Suhu yang ada di dalam rumah kaca biasanya akan terasa lebih hangat walaupun di luar rumah sedang musim dingin. Fungsi dari rumah kaca ini adalah untuk menangkap cahaya matahari, karena panas dari sinar matahari tersebut terperangkap di dalam bangunan.
kaca kaca yang dipakai dalam jumlah besar ini memantulkan cahaya dan memberikan efek samping tertentu kepada atmosfer, fenomena ini kemudian disebut greenhouse effect/efek rumah kaca.
Apakah Hanya kaca yang menyebabkan efek rumah kaca?
Meskipun disebut efek rumah kaca dalam kenyataannya fenomena ini disebabkan oleh banyak faktor lain, yang secara berantai membuat naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.
Penggunaan Bahan Bakar Fosil Dalam jumlah Besar
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, merupakan penyebab semakin tingginya efek rumah kaca. Karena penggunaan yang berlebihan akan menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, Proses efek rumah kaca terjadi akibat naiknya konsentrasi gas CO2 hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM), pembakaran batu bara, pembakaran lahan, dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui batas maksimal yang mampu di absorbsinya oleh tumbuhan-tumbuhan dan hutan.
Energi panas dari matahari yang masuk ke bumi sebanyak 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Yang dipancarkan dari radiasi infra merah, bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Gas lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yaitu sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan kloro fluoro karbon (CFC). Beberapa gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam peningkatan efek rumah kaca.
Pembakaran dan penebangan hutan
Pohon memiliki kemampuan untuk mengubah gas karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. karena pembalakan berkurangnya kemampuan hutan menghilangkan karbon dan pembakaran hutan secara besar besaran menyebabkan bumi semakin panas. semakin banyak hutan yang kita tebang semakin beracun udara yang kita hirup.
Limbah Di lautan
Tahukah kamu jika laut mampu menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, tapi karena pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah. Laut tidak lagi bisa menyerap karbondioksida dengan baik serta ekosistem yang di dalamnya pun ikut musnah.
Kegiatan Industri dan tambang
Jenis-jenis industri seperti pabrik semen, pupuk dan penambangan batu bara serta minyak bumi akan menyebabkan gas rumah kaca karbondioksida dalam jumlah besar.
Limbah Rumah Tangga
Tahukah kamu jika limbah yang dihasilkan kegiatan rumah tangga juga bisa menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Jika limbah tersebut tidak dikelola secara baik dan dibiarkan terus menerus maka nantinya akan menghasilkan gas metana dan juga karbondioksida yang biasanya dihasilkan oleh bakteri pengurai sampah. serta bisa juga diakibatkan oleh pembakaran sampah yang mengakibatkan gas karbon.
Kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian biasanya melibatkan pembukaan lahan baru pada area hutan, penggunaan pupuk dan pestisida dalam jumlah besar menyumbang gas efek rumah kaca.
Peternakan
Industri peternakan bisa menimbulkan efek rumah kaca. Contohnya peternakan sapi yang menghasilkan kotoran sapi, yang merupakan produksi dari bakteri pengurai dari perut sapi.
Akibat Efek Rumah Kaca
Perubahan iklim yang ekstrem
Meningkatnya suhu global Peningkatan permukaan air laut
Gangguan ekologis
Mempercepat pencairan es di kutub
Cara Penanggulangan Efek Rumah Kaca
Berikut beberapa cara untuk mengurangi dan mengatasi efek rumah kaca:
Menghemat penggunaan listrik
Menanam pohon sebanyak mungkin dan menjaga kelestarian hutan
mengurangi penggunaan alat transportasi berbahan bakar minyak
pengelolaan sampah yang baik
Kurangi penggunaan alat yang menggunakan CFC (Chlorofluorocarbon) misal pada ac dan kulkas.
Menerapkan sistem budidaya pertanian dan peternakan yang organik dan sedikit penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
Apakah Efek Rumah Kaca Memiliki Manfaat
efek rumah kaca sebenarnya memiliki manfaat yaitu menjaga suhu bumi stabil sehingga tidak terlalu dingin pada malam hari.
Jadi pada siang hari suhu di dalam rumah kaca akan semakin hangat, sebaliknya jika di malam hari suhu akan tetap hangat tidak terpengaruh dengan cuaca di luar rumah. Efek rumah kaca sering dianggap sebagai penyebab lapisan ozon semakin membesar, sehingga bumi menjadi sangat panas khususnya ketika musim panas tiba.