Garam atau sebagian orang menyebutnya Garem merupakan salah satu bumbu masak yang digunakan sebagai penyedap rasa terutama untuk memberikan rasa asin, garam menjadi alternatif sumber yodium, elektrolit, kalsium dan magnesium yang di butuhkan oleh manusia. (apa saja kandungan yang terkandung dalam garam berbeda-beda tergantung proses pembuatannya)
Manfaat Garam
Selain untuk keperluan konsumsi ternyata garam juga memiliki banyak manfaat lain, diantaranya: diperlukan dalam industri, dapat digunakan dalam proses pengawetan ikan, kalau jaman dulu sebelum ada kulkas atau freezer garam juga bisa digunakan sebagai pengawet es oleh penjual es keliling.
meskipun indonesia adalah negara maritim yang kaya akan sumber garam nyatanya untuk memenuhi kebutuhan garam industri dan garam konsumsi kita masih sering melakukan import, menurut sebuah jurnal yang pernah saya baca hal ini dikarenakan kualitas garam yang dibuat secara tradisional dianggap kurang bersih serta kandungan kalsium dan magnesium masih kurang banyak jika dibandingkan dengan garam import yang dibuat dengan teknologi yang lebih baik. mari kita sama-sama berharap suatu saat indonesia bisa memproduksi garamnya sendiri.
Bagaimana proses pembuatan garam?
Secara umum terdapat dua cara tradisional yang biasa digunakan untuk membuat garam yaitu dengan metode penguapan dengan sinar matahari yang biasa dilakukan ditambak – tambak garam dan cara kedua yaitu dengan teknik perebusan (garam rebus).
2 Teknik Proses Pembuatan Garam Secara Tradisional
Garam, sebuah mineral penting yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia selama berabad-abad, telah diproduksi melalui berbagai teknik yang berkembang dari generasi ke generasi. Meskipun era industri membawa dengan itu metode produksi garam yang modern dan efisien, teknik tradisional pembuatan garam masih dipertahankan oleh komunitas-komunitas tertentu di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dua teknik utama pembuatan garam secara tradisional yang tetap relevan hingga hari ini.
1. Penghasilan Garam dengan Proses Penguapan
Teknik pembuatan garam dengan proses penguapan adalah salah satu metode tertua yang digunakan manusia. Proses ini melibatkan penguapan air laut atau air garam dari sumber air lainnya untuk meninggalkan kristal garam. Biasanya, proses ini terjadi di wilayah-wilayah dengan iklim panas dan kering, seperti gurun atau daerah pesisir.
Langkah-langkah Proses:
Pengumpulan Air: Air laut atau air garam lainnya dikumpulkan dan dibawa ke tempat penghasilan garam.
Penguapan: Air tersebut kemudian dialirkan ke wadah-wadah yang luas dan dangkal seperti kolam atau cekungan yang memungkinkan sinar matahari langsung untuk menguapkan air.
Kristalisasi Garam: Saat air menguap, konsentrasi garam dalam air meningkat, dan kristal garam mulai terbentuk. Kristal garam ini kemudian dikumpulkan secara manual atau dengan alat sederhana.
Teknik ini tidak hanya menghasilkan garam, tetapi juga menghasilkan beragam mineral penting lainnya yang terkandung dalam air laut, seperti magnesium dan kalium.
2. Metode Pemasakan Garam Batu dengan Tenaga Api
Metode ini sering digunakan di daerah-daerah di mana air garam atau air laut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk proses penguapan. Proses ini melibatkan penggunaan api untuk memanaskan batuan garam hingga menciptakan garam yang dapat digunakan.
Langkah-langkah Proses:
Penambangan Batuan Garam: Pertama-tama, batuan garam harus ditambang dari endapan garam bawah tanah. Batuan garam ini kemudian dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil.
Pengaturan Api: Batuan garam yang dihancurkan kemudian ditempatkan di dalam tungku atau tungku lainnya dan dipanaskan dengan menggunakan api.
Ekstraksi Garam Cair: Panas dari api menyebabkan garam dalam batuan untuk meleleh dan mengalir keluar. Garam cair ini kemudian dikumpulkan dan dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk blok-blok garam yang kemudian akan dikeringkan.
Metode ini membutuhkan banyak energi, tetapi menghasilkan garam dengan kualitas yang tinggi dan sering digunakan di daerah-daerah di mana garam alami tidak tersedia.
Dua teknik ini menunjukkan warisan tradisional manusia dalam memproduksi garam yang tetap relevan hingga hari ini. Meskipun era modern membawa dengan itu teknologi yang lebih maju, praktik-praktik ini tetap dipertahankan oleh beberapa komunitas sebagai penghormatan terhadap tradisi dan sejarah mereka.
Apa Perbedaan Garam jemur dengan garam rebus
Secara umum perbedaan antara garam rebus dengan garam yang menggunakan teknik penguapan panas matahari yaitu garam rebus lebih halus dibandingkan garam kristal (garam jemur).