Skip to content
Usaha Budidaya lobster Air Tawar
Siapa yang tidak kenal udang besar bercapit ini? Lobster atau udang lobster merupakan salah satu produk unggulan berbagai rumah makan seafood baik di indonesia maupun di restoran internasional di luar negeri.
Taukah anda udang lobster sudah ada dan mulai dikenal di indonesia sejak tahun 2002, saat itu loster air tawar mulai dikembangkan untuk mengatasi tingginya permintaan lobster air asin yang susah di dapatkan, dan sampai sekarang lobster air tawar sudah menjadi salah satu hewan konsumsi yang sangat diminati dan banyak disukai masyarakat.
Asal usal lobster air tawar di indonesia.
Awalnya dulu lobster yang diketahui sebagai hewan konsumsi hanyalah lobster air laut dan karena rasanya yang nikmat, gurih, sedikit manis dan tidak membuat enek. Tidak butuh waktu lama hingga lobster menjadi primadona di berbagai rumah makan seafood, hal ini juga akhirnya yang mendorong sehingga harga lobster menjadi sangat mahal.
Tetapi karena lobster air laut sendiri masih sangat sulit di budidayakan, dan persediaannya hanya terbatas dari tangkapan para nelayan yang tidak menentu dan tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang biasanya datang dari para penjual rumah makan seafood. Akhirnya mulai lah lobster air tawar di budidaya secara luas. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata lobster air tawar memiliki rasa yang tidak jauh berbeda dari lobster air laut.
Kelebian lobster air tawar
- daging lobster air tawar memiliki tekstur yang kenyal serta rasa dan yang lezat meskipun dimakan dengan cara di goreng tanpa tambahan bumbu apapun, tidak kalah nikmat dengan lobster air asin.
- kelebihan lain dari lobster air tawar yakni sangat mudah di budidaya anda dapat membudidaya lobster air tawae dengan memanfaatkan berbagai media yang bisa dijadikan tempat kembang biaknya lobster, misal menggunakan media kolam semen, akuarium, bahkan juga bisa menggunakan kolam terpal.
- Peminatnya banyak dan kita tau pembudidaya lobster air tawar ini masih terbatas sehingga masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin hari semakin besar.
- selain itu harga jualnya selalu yang stabil. Sehingga menjadikan lobster air tawar ini sangat menjanjikan untuk di budidaya atau dijadikan sebagai usaha sampingan.
Jenis Lobster Air Tawar Yang Banyak Dibudidaya
Dalam usaha budidaya air tawar umumnya ada 3 spesies lobster yang paling umum dikembang biakkan secara ekonomis. Yakni:
- Lobster air tawar capit merah (red clow)
- Lobster yabby
- lobster maron.
Siapa Konsumen utama lobster air tawar.
Salah satu konsumen terbesar lobster air tawar konsumsi saat ini adalah lestoran seafood.
Umumnya menu pada seafood menjual kuliner lobster (berisi 2 ekor) dengan harga antara 50.000 sampai 60 ribu atau kadang lebih sesuai dengan ukuran lobster yang disajikan.
Selain itu pembudidaya juga dapat langsung menjualnya kepasar ikan tradisional, hotel hotel, dan para pengepul lobster. Atau bahkan memungkin kan petani dalam jumlah besar dapat menjuanya langsung keluar negeri.
harga lobster air tawar ini cukup mahal biasanya berkisar antara 150-250 ribu rupiah/ kg.
Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah kwalitas produk dan ketersediaan lobster harus di utamakan.
Cara budidaya lobster air tawar
1. Syarat Hidup serta lokasi budidaya Lobster Air Tawar.
Luas kolam
Tidak ada ketentuan khusus tentang lebar kolam untuk budidaya Lobster Air Tawar, karena secara umum lobster air tawar dapat bertahan hidup pada kolam yang diameternya tidak terlalu luas. Namun untuk bisa tumbuh secara maksimal tentu di butuhkan kolam yang memadai dan tidak terlalu padat agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan.
Teknis
Suhu. Suhu air paling ideal untuk proses budidaya lobster adalah sekitar 24 hingga 30 derajat celcius, meskipun begitu sebenarnya lobster ini masih dapat bertahan hidup dan berkembanga pada lingungan yang berkisaran suhu 2 hingga 30 derajat celcius. tingkat keasaman air sebaiknya memiliki ph antara 7 hinga 9, dengan kadar amonia maksimum 1ppm. kandungan oksigen dalam air minimum 4ppm.
2. Tips memilih calon indukan lobster
berikut ini tips dalam membeli calon indukan lobster yang baik:
- Belinya indukan di tempat jual beli indukan yang memang sudah mempunyai sertifikat, atau minimal sudah dikenal didaerah anda agar kwalitasnya tidak mengecewakan.
- Pilihlah indukan yang sudah berukuran diatas 4 inci (atau 10 cm) yang sudah berumur kira-kira 5-6 bulan, pada saat itu lah lobster memasuki masa kawin. Sehingga mampu menghasilkan anakan yang jumlahnya banyak.
- Pilihlah indukan yang paling cepat pertumbuhannya diantara lobster yang lainnya.
- Pilih Lobster yang Gemuk, ciri cirinya bentuk badannya berisi dan ideal, hindari memilih indukan yang ukuran kepalanya besar tetapi bentuk tubuh dan ekornya kecil, karena itu menandakan bahwa lobster tersebut kurang makan.
- Perhatikan jenis kelaminnya, janganlah pilih lobster banci (berkelamin ganda) karena ada indukan yang memiliki jenis kelamin jantan dan juga betina. lobster seperti iniah harus dihindari kemungkinan tidak bisa bertelur. Kalau anda ragu jenis kelaminnya mending anda cari dan pilih lobster yang lain daripada buang waktu.
3. pembenihan
Sebelum menentukan indukan untuk benih pastikan anda mengetahui dulu jenis kelamin lobster, cara mengetahuinya biasanya dengan teknik visual yakni melihat langsung bentuk visik si lobster. berikut ini gambaran serta ciri ciri untuk membedakan jenis kelamin lobster:
Ciri Lobster jantan |
Ciri Lobster Betina. |
biasanyua terdapat bintik- bintik merah pada capit bagian luarnnya lobster, setelah berumur 3-4 bulan atauberukuran sekitar 3 inc (7 cm). |
Ciri dari lobster betina adalah adanya lubang yang terdapat pada pangkal kaki ke 3 dari bawah (ekor). |
Tanda merah yang terdapat pada lobster ini juga merupakan pertanda bahawa lobster tersebut sudah siap kawin (matang gonad). |
lubang yang terdapat pada pangkal kaki adalah kelamin dari lobster betina dan tempat dimana telur akan keluar. |
Lihat bagian kaki ke tiga dari lobster , bila lobster tersebut jantan maka tidak akan ditemukan tonjolan, |
Lihat bagian kaki ke tiga dari lobster, bila lobster tersebut betina mempunyai tonjolan. |
Tips:
Penting untuk mengetahui asal usul dari indukan lobster yang akan kita budidayakan. pilihlah jenis lobster yang murni dari spesies sama agar pertumbuhan anakan lobster lebih maksimal.
4. Proses Mengawinkan Lobster.
- Letakkan calon indukan lobster jantan dan betina dalam satu akuarium yang mempunyai ukuran 1×0,5 meter dengan tinggi 25 cm sehingga mampu menampung kurang lebih sampai 3 ekor lobster jantan dan 5 lobster betina.
- Pada dasarnya satu lobster jantan saja sudah dapat membuahi sekitar 30 betina, tetapi dalam perkawinan dengan media akuarium sebaiknya gunakan 3 lobster jantan karena dalam perkawinan tersebut lobster betina lebih umumnya mencari sendiri pasangan yang cocok. jika hanya 1 ekor jantan saja tajutnya ke 5 lobster betina tidak di buahi secara maksimal.
- letakan 8 buah pipa paralon yang diameternya 2 inci dan panjang 15- 20 cm. apabila indukannya berukuran 4 inci panjang dari paralon yang digunakan adalah 15 cm dan jika indukan berukuran 5-6 inci maka panjang dari paralonnya adalah 20 cm.
- Umumnya setelah dua minggu setelah lobster di satukan biasanya sudah ada indukan yang bertelur.
- Lobster yang sedang dalam masa perkawinan akan saling berhadap- hadapan dengan membentuk sebuah formasi seperti huruf Y.
- Lobster jantan akan mengeluarkan sperma dan meletakannya di dekat pangkal ke dua kaki lobster betina. Bentuk sperma lobster tersebut berwarna putih, agak keras, menggumpal, dan larut ke air.
- Setelah masa pembuahan oleh si jantan selesai maka si betina akan menyingkir dari si lobster jantan sambil sedikit demi sedikit mengeluarkan telurnya dari lubang pangkal kaki ke 3 melewati sperma lalu turun ke ekornya (abdomennya).
- Telur dikumpulkan pada abdomennya betina dan ekornya akan menutup rapat telur tersebut selama seminggu pertama.
5. Pemindahan Induk Pengeraman dan Penetasan Telur.
Setelah minggu ke dua atau ke tiga telur baru dapat menempel dengan baik pada kaki renangnya, dan si betina akan kembali berjalan dengan ekor yang sudah terbuka sehingga telurnya pun dapat terlihat.
Setelah lobster dalam keadaan seperti ini indukan sudah dapat dipindahkan ke akuarium penetasan yang berukuran 1x 2 meter atau ke kolam penetasan masal dengan menggunakan kurungan keranjang.
Ciri- ciri Proses Pematangan Telur.
- Pada Minggu ke 3 mulai terlihat dua bintik telur. Bintik hitam itu merupakan embrio.
- Lalu Minggu ke 4, sungut, capit dan kakinya sudah mulai tumbuh. Pada fase ini, keadaan lobster masih belum bisa mandiri.
- Jika dalam fase ini telur mengalami rontok dari induknya dan kemungkinan embrio tersebut akan mati. Jadipastikan keadaan air kolam tempat penetasan airnya tenang dan tidak berarus deras.
- Memasuki minggu ke 5 ketika embrio satu persatu mulai lepas dari induknya untuk kemudian mencari makan sendiri.
- Meskipun sudah terlepas dari induknya embrio bisa saja masih menempel ke kaki renang induknya sehingga ketika anakan sudah terlepas 70%, maka sisanya sebanyak 30% masih menempel sebaiknya di rontokan saja karena dikhawatirkan naluri keibuan dari induknya sudah menghilang akibat terlalu lama menggendong telur.
- Setelah bersih dari telur si induk betina bisa dipindahkan ke akuarium lain untuk istirahat selama kurang lebih dua minggu sampai proses pergantian kulit. Tujuannya adalah karena dengan berganti kulit ukuran lobster akan menjadi semakin besar, sehingga pada penetasan berikutnya jumlah anakan yang dihasilkan akan semakin banyak.
- Kapasitas dari penyimpanan telurnya akan bertambah besar semakin bertambahnya usia dari lobster tersebut.
6. Cara Pemeliharaan Benih.
Setelah menetas, anakan lobster tidak cocok diberi makan umbi- umbian dan sayuran sebaiknya mereka diberi cacing beku atau cacing sutera sehingga dapat memacu pertumbuhan lobster dengan baik.
Jumlah pakan yang diberikan sebaiknya 3% dari berat badannya.
Pada pagi hari pakan yang diberikan sebanyak 2% sedangkan sore hari diberikan sebanyak 75%.
Alasan kenapa pemberian pakan di sore hari karena lobster merupakan hewan yang aktip di waktu malam, oleh karena itu untuk menunjang aktifitas dari lobster tersebut haruslah diperbanyak memberi pakan ketika waktu sore hari.
7. Panen Benih.
Dalam pemanenan benih ukuran 1-2 cm alat yang bisa digunakan adalah ember plastik scoopnet berukuran 20x 10 cm. Sementara itu saat yang baik untuk pemanenan adalah sebelum jam 9 pagi dan berada di lingkungan terbuka.
Untuk kualitas dan parameter air yang digunakan haruslah sama dengan air dalam akuarium hal ini dilakukan agar benih tidak strees. Sebaiknya air yang digunakan berupa air baru, bukan air akuarium karena biasanya air tersebut kotor dan berbau.
Perlu diketahui juga bahwasanya benih yang baru berumur 20 hari memiliki tingkat ke sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan lingkungan jika dibandingkan dengan lobster yang sudah dewasa.
Jenis-Jenis Pakan Lobster.
a. Makanan Alami.
Makanan alami sangat penting untuk lobster yang ukurannya kurang dari 1 gram. Makanan alami yang umum digunakan adalah kutu air, jetik nyamuk, cacing tanah, cacing rambut, cacing sutera, cacing darah, dan pakan alami lainnya .
b. Pakan Buatan.
Pakan buatan biasa diberikan oleh petani lobster dalam bentuk tepung ikan, cacing, wortel tauge, kacang hijau, dan siput. Untuk hasil yang maksimal biasanya mencampur dari berbagai bahan diatas.
c. Pakan Komersial.
Pada umumnya pakan ini sudah diproduksi sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh lobster tersebut. Ukuran dari pakan kommersial ini disesuaikan dalam berbagai ukuran dari mulai ukuran serbuk 1×2 mm.
Pemberian Pakan.
Dosis pemberian pakan haruslah sesuai dengan ukuran berat lobster yaitu 3% dari berat lobster. Contohnya, berat lobster 30 gram maka pakan yang harus diberikan terhadap lobster tersebut sebanyak 9 gram.
Pakan diberikan tiap pagi d an sore hari dengan ukuran sore hari yang harus lebih banyak dari pada pemberian pakan di pagi hari. kebiasaanya pemberian pakan dilakukan 3- 5 kali dalam sehari.
Panen
panen dilakukan jika lobster sudah memasuki ukuran sesuai size yang telah di tentukan sebelumnya atau disesuaikan dengan pesanan pelanggan.
Sorry bang.. sekedar mengkoreksi.. untuk pemberian pakan contohnya salah tuh.. 3% dari 30 gram adalah 0,9 gram.. thank you