Lele atau ikan Lele adalah salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Ikan ini tersebar dihampir seluruh penjuru kota di indonesia. Ikan ini mudah di kenali karena memiliki ciri-ciri yang khas yaitu memiliki tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang serta mimiliki kumis yang panjang, pada bagian mulutnya Ikan lele memiliki Segudang Manfaat Untuk Kesehatan tubuh bila dikonsumsi.
Kenapa Ikan Lele
Alasan Pertama kenapa budidaya ikan lele dibandingkan jenis ikan budidaya lainnya adalah peminatnya yang cukup banyak, saya yakin anda setuju jika lele merupakan komuditi yang banyak dicari, khususnya oleh pemilik restoran dan rumah makan pecel lele.
bahkan jika tidak memiliki pembeli tetap seperti warung makan anda tetap bisa menjualnya secara mandiri kepasar kepada penjual ikan ataupun anda bisa jual sendiri langsung kepada konsumen.
Dapat dimulai dengan modal minim
Modal lele termasuk murah jika dibandingkan dengan jenis ikan budidaya ikan lainnya, hal ini dikarenakan sifat lele yang doyan makan apa saja sehingga bisa dilakukan pencapuran pakan dengan jenis pakan lain untuk mengurangi biaya pakan, selain itu media tanaman dan perawatan juga termasuk fleksibel, berikut saya berikan contoh ternak lele yang pernah saya coba lakukan:
Untuk ternak coba-coba Paling basik saya membutuhkan 2 buah terpal ukuran besar seharga 600an ribu Rupiah (tergantung jenis terpal yang digunakan). Kemudian, untuk kerangka kolamnya, saya memanfaatkan bahan bambu liar atau kayu untuk penahan dan rangka tepi kolam dengan harga berfariasi (total tidak menghabiskan uang 200 ribuan). paku dll anggap saja 50 ribu. biaya lain lain kita buat saja 100 ribu anda sudah memiliki wadah budidaya.
Selanjutnya tinggal mempertimbangkan harga benih dan pakan, kalau pakan untuk menghemat saya kadang campurkan dengan pakanan alternatif dari daun daunan tapi resikonya kolam keruh jadi harus sering dilakukan penggantian air.
Lele Ikan Yang Tahan Banting
Bukan rahasia jika ikan lele memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan beradaptasi lebih baik dibandingkan jenis ikan budidaya lainnya, selain itu ikan lele juga mampu bertahan pada kondisi ekstrim misalnya seperti penampungan bak budidaya yang kurang memadai atau sirkulasi air yang mungkin kurang baik.
Manfaat Ikan Lele
Ikan Lele Kaya akan kandungan asam lemak omega 3 dan omega 6, sama seperti salmon. Nutrisi tersebut terkenal mampu menjaga kesehatan jantung dan juga otak manusia. Dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Ikan Lele Kaya Protein pada 1 ekor lele ukuran sedang terdapat kurang lebih 15,6 gram protein yang dikenal mampu membangun masa otot. Sehingga cocok di konsumsi jika anda sedang membentuk tubuh ideal.
Ikan Lele Kaya akan Vitamin B 12, Kandungan vitamin B 12 berguna untuk membuat kita lebih berstamina dan tidak mudah lelah dalam menjalankan aktifitas. Pada 1 ekor lele mampu memenuhi 40% kebutuhan vitamin B12 kita.
Ikan Lele Kaya Fosfor, Fosfor yang terdapat pada ikan lele yang mencapai hingga 167 mg/ 100 gram terbukti lebih tinggi daripada telur yang hanya mempunyai kandunga 100 mg. Fosfor bermanfaat untuk memberi energi dalam metabolisme lemak dan pati, oleh karena itu hal tersebut mampu menunjang kesehatan gusi dan gigi, sistesis DNA. Dan masih ada segudang manfaat dari mengkonsumsi ikan lele.
Selain itu ikan lele juga sangat diminati oleh masyarakat dipasaran, terbukti dari banyaknya warung warung makan yang menjajakan hidangan berupa lele, seperti lele bakar atau pecel lele. Sehingga sekarang ini lele memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan mampu memberikan keuntungan yang besar bagi para pembudidaya ikan lele.
Selain itu ikan lele ini sangat mudah untuk di budidaya dan Lele dapat hidup dalam kolam dengan kepadatan ikan tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik, serta tidak mudah mati. dari sanalah peluang bisnis ikan lele berasal
Tips Memulai usaha lele dan Budidaya ikan Lele
Sebelum memulai usaha budidaya lele ada beberapa aspek penting yang perlu anda perhatikan, diantaranya :
1. Persiapan Kolam Budidaya Lele
Tahap pertama dalam budidaya ikan lele adalah menyediakan wadah budidaya baik berupa kolam tanah maupun kolam terpal, untuk kolam tanah ataupun kolam beton, pastikan kolam yang anda gunakan memiliki ukuran yang cukup besar sehingga mengurangi resiko ikan mati karena kekurangan oksigen atau saling mangsa. Sesaat setelah proses pengisisan kolama ada baiknya anda menunggu beberapa hari sebelum menebar benih lele, tujuannya adalah untuk menunggu proses pembentukan lumut dan pertumbuhan fito plankton. Dan juga menetralkan air supaya tidak keruh.
2. Milihan Bibit Lele Unggul
Pemilihan Benih lele yang unggul bertujuan untuk mendapatkan lele yang tahan dari penyakit, sehat dan besar. Berikut ciri ciri benih lele yang baik :
Ikan lele Gesit dan Agresif khususnya saat pemberian makan.
Ukuran Terlihat Sama Rata
Warna Sedikit Lebih Terang, ini relatif dan tiap jenis lele berbeda beda, tapi dari melihat warna tentu anda bisa menetukan lele yang baik dan kurang baik.
3. Memisahkan Ikan Lele Ukuran Besar Dengan Yang Berukuran Kecil
perlu di perhatikan karena ikan lele ini adalah ikan kanibal yang suka memakan sesama jenisnya, maka untuk menghindari ikan saling memakan pilihlah bibit yang sama ukurannya.
4. Proses Penebaran Benih Lele
Kesalahan paling fatal yang dilakukan oleh petani baru adalah bibit lele langsung di tebar kedalam kolam secara keseluruhan sehingga sering mengakibatkan benih lele stres dan akhirnya mati. Cara paling baik saat melakukan penebaran adalah dengan menggunakan ember, masukan bibit lele kedalamnya lalu celupkan sebagian ember yang berisi benih dan diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit agar lele keluar dari ember dengan sendirinya (tujuannya adalah agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kolam baru baru Penebaran benih baik dilakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari lele cenderung lebih tenang.
5. Lakukan Penyortiran
Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak, tujuannya tentu saja memisahkan lele berukuran besar dan berukuran kecil ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat pertumbuhan ikan, selain itu juga untuk menghindari lele yang lebih memangsa lele yang lebih kecil.
6. Pengaturan Kualitas Air Kolam
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau. Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele dan banyak tumbuh lumut pada sekitaran kolam. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
7. Kedalaman Air Kolam
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). Usahakan air Kolam jangan terlalu dangkal karena akan membuat konsisi air dan ikan menjadi terlalu panas. ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam.
8. Pakan Lele
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan. Ciri ciri ikan lele yang lapar adalah lele akan aktif mendongolkan kepalanya ketika mencari makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral.
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun. Selain pakan utama anda bisa menyelingin dengan memberikan Pakan Alami Juga Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien
9. Pencegahan Hama atau Penyakit
Hama dan penyakit akan sangat mempengaruhi baik volume produksi, maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang memakan ikan, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
10. Proses Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dapat anda konsumsi sendiri.
11. Pasca produksi
Sebelum memulai babak baru dan menebar bibit baru ada kalanya anda membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan lele sebelumnya dan juga menghindari ikan besar sisa produksi yang tertinggal karena jika ada ikan yang tertinggal dan bibit lele di tebar maka bibit lele akan habis di makan oleh ikan besar tadi.
Mungkin hanya itu saja yang bisa saya bagikan kali ini semoga bermanfaat.