Skip to content
Selamat datang di berwirausaha, kesempatan kali ini kami akan mengajak anda membahas apa saja sih ciri ciri anak yang sukses nanti pas besarnya dan bagaimana cara yang benar untuk orang tua menyikapi dan mendidik anaknya.Selamat membaca
Sudah seyogyanya orang tua itu mengharapkan anaknya tumbuh, dewasa dan sukses menjadi orang besar. Untuk itu sebagai orang tua harus tau apa sih ciri ciri kalo anak anda nantinya bakalan jadi orang besar, dan bagaimana cara mengasah bakatnya agar bisa berguna kelak di kemudian hari, terlebih lagi tau bagaimana cara menyikapi dan mendidik anak anaknya.
Nah untuk itu kami membuat beberapa tulisan yang mungkin berguna untuk mengetahui ciri cirinya.
Ciri Ciri serta Sifat AnakYang akan Sukses Saat Dewasa :
1. Selalu gelisah dan suka melakukan sesuatu secara tiba tiba
Cri ciri anak yang cerdas adalah selalu mendapat ide untuk melakukan sesuatu secara tiba tiba (gak bisa diem dan) selalu ada saja yang pengen di kerjakan, dibuat, diotak atik/dirusak, diperbaiki, dan lain lain.
Hal ini sebenarnya dikarenakan anak gelisah karena otaknya selalu aktif dan tubuhnya secara alamin melakukan apa yang di pikirkan otaknya ini biasanya terjadi pada anak saaat masih kecil.
2. Selalu Aktif dan Kreatif
Aktif dan kreatif jika kedua hal ini dimiliki oleh seorang anak niscaya anak tersebut akan tumbuh menjadi “sesuatu” nantinya.
Untuk mengajarkan anak supaya aktif dan juga kreatif maka berikanlah contoh yang baik kepada anak, habiskan waktu lebih banyak bersama dengan anak dan keluarga, tentu ini akan mendorong anak lebih kreatif dan juga bahagia.
Suruh anak main dengan anak seusianya hal ini juga akan mendorong kreatifitas anak, jangan Cuma disuruh dirumah saja bermain gedget dan nonton TV ini malah akan berbahaya mengingat media internet dan TV sekarang ini sudah bukanlah media yang aman lagi.
3. Memiliki Pendirian dan konsistensi tinggi
anak dengan pendirian serta konsistensi tinggi memiliki kesempatan sukses lebih besar di bandingkan anak yang kurang konsisten, kenapa?
Jawabannya sangat sederhana, hal ini karena anak dengan pendirian dan konsisten tinggi biasanya pantang menyerah dan selalu berupaya mewujudkan apa yang selalu menjadi cita citanya dan tidak akan berhenti hingga apa yang di inginkannya tercapai. Berbeda dengan anak yang sebaliknya.
4. Cenderung Keras kepala dan sedikit susah diatur
jika sudah memiliki konsistensi tinggi berarti anak tidak akan mudah menyerah dan jeleknya kita sebagai orang tua biasanya memliki kebiasaan menganggap anak ini sulit diatur..
Sebenarnya ini Cuma karena orang tua memiliki kebiasaan ngerem (ngerim/ngelarang) anak kalau liat apa yang dikerjakan anak dirasa kurang menjanjikan, padahal seharusnya bijaknya orang tua itu percaya kepada anak den mendukung apapun yang dilakukan selama itu masih positif dan tidak merugikan orang lain, apapun itu. Biarpun to istilahnya yang dilakuin terkesan tidak mungkin dan pasti gagal pada akhirnya..biarkan tidak apa apa ini justru akan menjadi pelajaran besar dalam hidupnya (istilah kejawennya sinau/belajar)
Nah baru saat ia gagal, disinilah tugasnya orang tua untuk jadi tempat untuk balik/kembali anak.. jadilah tempat mengeluh saat apa yang dikerjakan gagal dan menyemangati lagi agar si anak gak berhenti dari mengejar apa yang di cita citakan nya.
Ini lah faktor yang akan mendorong akan anda menjadi orang besar.
Biasanya sifat keras kepala, dan berontak seperti ini terjadi saat anak mulai mengijak masa remaja.
5. Selalu Bertanggung Jawab
Keras kepala bukan berarti tidak bertanggung jawab lo ya??☺
Karena bertanggung jawab adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh siapa saja yang kepingin hidupnya sukses, oh iya saya sampe lupa menyampaikan kalau definisi sukses itu bukan melulu soal harta lo ya, liat anak seneng bisa kerja dibidang yang disukainya pun bisa dikategorikan sebagai sukses. nah perannya orang tua disini Cuma harus mengajarkan anak gimana caranya menjadi orang yang bertanggung jawab.
Biasanya mulai ada rasa tanggung jawab ini mulai terjadi saat anak sudah memulai memasuki fase dewasa.
6. Mempunyai aura
Ini adalah sebuah hadiah yang diberikan oleh tuhan Y.M.E(Allah.SWT) kepada seorang manusia, karena percaya gak percaya anak yang nantinya tumbuh menjadi orang besar itu biasanya dari kecil pun memang sudah kelihatan memiliki aura.
Aura pada anak itu bisa berasal dari berbagai hal mulai dari mental dan pancaran mata, sikap, sifat, kebiasaan, ekspresi, dan lain lain. Aura memang tidak bisa di beli layaknya anda membeli minyak wangi, tapi bisa diusahakan untuk diberikan kepada anak anda melalui pendidikan, pengajaran, dan kepekaan akan lingkungan sekitar. Nah hal seperti inilah yang nantinya akan membentuk karakter anak menjadi pribadi yang unggul.
Dan biasanya orang besar itu lahir dari keluarga yang mendidik anaknya dengan baik, telaten dan penuh kasih sayang, baik dalam beragama maupun dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Aura bisa diperoleh seseorang ataupun tidak itu ndak bisa dipastikan kapan, tidak terbatas waktu dan penggunaan, ya bisa di peroleh siapa saja, dan kapan saja.
7. Ceria
Anak yang masa kecilnya bahagia, tidak murung, dan selalu ceria memiliki kesempatan sukses lebih besar dibandingkan anak yang memiliki masa kecil kurang bahagia, karena anak dengan masa kecil bahagia memiliki landasan mental yang lebih kokoh dan juga mengenal mana baik buruk.
ingat anak itu menjadikan orang tua sebagai cerminan masa depan, jadi buat orang tua berilah contoh yang baik bagi anak, selalu ajarkan anak ceria, ramah, humble dan juga dermawan ya…
Hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang tua kepada anak
1. Melarang anak melakukan sesuatu hal
Saat masih kecil biasanya orang tua memiliki kebiasaan buruk melarang anak melakukan sesuatu, seperti “jangan lari lari, nanti jatuh le..” sepele memang, tetapi saya ingin mengingatkan saat anak masih kecil sebaiknya kalimat bernada larangan seperti hal ini tidak disampaikan karena secara tidak langsung akan mendoktrin anak untuk memiliki batasan, rem(keragu raguan dalam diri) untuk melakukan sesuatu nanti besarnya.
Biarkan saja anak kecil melakukan sesuatu yang mereka ingin lakukan, selama itu tidak membahayakan.
Gantikan kalimat larangan “jangan” yang biasa dipakai orang tua, dengan kalimat nasehat yang lebih baik digunakan seperti ”ati ati ya nak kalo lari”.
Bagaimana Kalau orang tua khawatir?
solusinya mudah Nanti kalaupun jatuh anak anda jatuh dan luka ya di obati, kalo nangis ya di disemangati, kalo sakit ya di obati, sudah..
sifat orang tua tangguh inilah yang nantinya akan menjadikan anak menjadi pribadi yang tangguh dan berjiwa pemimpin.
2. Memaksakan kehendak pada anak
Saat anak sudah mulai menganjak remaja biasanya anak mulai mengenal hal hal baru dan tertarik dengan segala sesuatu diluar sepengharapan orang tua, misal pengen sekolah ngambil jurusan Komputer tapi gak boleh karena disuruh sekolah jurusan SMA supaya bisa kuliah kesehatan, atau pengen belajar ngeband bareng temen temen tapi gak boleh karena takut sering nongkrong sama temen temen di luar rumah.
Sebaiknya sifat memaksakan kehendak sebagai orang tua seperti ini dikurangi dan kita harus menghargai apa yang diinginkan anak, kalau perlu mau menentukan apa apa anak diajak bicara lebih dulu.
jangan selalu merasa orang tua paling bener, inget kadang orang tua juga tidak bersifat menuakan, dan anak anak juga tidak selalu salah..
oh iya asal tau saja hampir 65% hobby anak yang dilarang orang tua pas kecilnya itu justru akan menjadi penghilang “sesuatu” yang mungkin bakalan membuat orang tua bangga nantinya
3. Membiasakan anak sering mendengar pertengkaran orang tua
Ini adalah penyakit paling berbahaya yang ditularkan orang tua terhadapa anak, ingat membiasakan anak melihat pertengkaran bisa membahauyakan mental anak, bahkan bisa membentuk anak menjadi pemarah, frustasi dan tterjerumus pergaulan kurang baik.
Sebaiknya jika memang ada masalah atau pertengkaran rumah tangga lakukan saat malam ketika anak sudah tidur, upayakan menutupi apapun masalah yang dihadapi jangan sampai anak tau karena itu adalah tanggungan orang tua..
Mungkin Cuma itu saja yang bisa berwirausaha bagikan kali ini semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi.