Awal mula e-commerce dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an dan 1970-an, ketika teknologi komputer mulai berkembang. Namun, konsep e-commerce dalam bentuk yang lebih dikenal saat ini baru muncul pada tahun 1990-an seiring dengan perkembangan internet dan teknologi informasi.
Sejarah Yang Berkaitan Dengan Mulai Dikenalnya Ecommerce
Berikut adalah beberapa momen penting dalam awal mula e-commerce:
- 1960-an dan 1970-an: Electronic Data Interchange (EDI) menjadi salah satu teknologi awal yang mengantarkan konsep e-commerce. EDI adalah metode pertukaran dokumen bisnis antara perusahaan menggunakan komputer dan jaringan telekomunikasi. Ini memungkinkan pertukaran pesanan, faktur, dan informasi bisnis lainnya secara elektronik.
- 1980-an: Pada tahun 1982, Perangkat Lunak Minitel diluncurkan di Prancis, yang memungkinkan akses ke layanan online seperti pemesanan tiket dan pembelian katalog. Meskipun bukan internet seperti yang kita kenal sekarang, Minitel dianggap sebagai salah satu pendahulu e-commerce modern.
- 1991: National Science Foundation membuka akses internet ke bisnis dan perorangan, yang merupakan langkah awal dalam menghubungkan masyarakat secara online. Hal ini memfasilitasi perkembangan e-commerce dengan akses lebih luas ke pasar.
- 1994: Pada tanggal 11 April 1994, Amazon.com didirikan oleh Jeff Bezos sebagai toko buku online pertama. Ini merupakan salah satu momen yang paling bersejarah dalam sejarah e-commerce, karena Amazon tumbuh menjadi raksasa e-tailer global yang menjual berbagai produk.
1995: eBay didirikan oleh Pierre Omidyar sebagai platform lelang online, yang memungkinkan orang untuk membeli dan menjual barang dalam format lelang. Ini membuka peluang bagi individu untuk berpartisipasi dalam e-commerce sebagai penjual.
1995: PayPal didirikan sebagai layanan pembayaran online yang lebih aman dan mudah digunakan dalam transaksi e-commerce. PayPal memfasilitasi proses pembayaran secara online dan membantu mengatasi beberapa masalah kepercayaan di antara konsumen dan penjual online.
Sejak saat itu, e-commerce terus berkembang dan mengalami transformasi besar-besaran. Perkembangan teknologi dan adopsi internet secara luas telah membuka pintu bagi bisnis dan konsumen untuk terlibat dalam perdagangan elektronik secara global. E-commerce telah menjadi pendorong utama dalam perekonomian digital modern, dan terus menjadi kekuatan yang dominan dalam cara bisnis dijalankan di seluruh dunia.
Pengaruh Media Sosial & Perangkat Seluler Dalam Ecommerce
Pengaruh media sosial dan perangkat seluler dalam e-commerce telah mengubah cara bisnis berinteraksi dengan konsumen dan meningkatkan pengalaman belanja secara keseluruhan. Keduanya berperan penting dalam membentuk tren dan strategi pemasaran dalam dunia ecommerce. Berikut adalah beberapa dampak penting dari media sosial dan perangkat seluler dalam e-commerce:
Aksesibilitas dan Keterjangkauan:
Media sosial dan perangkat seluler memungkinkan akses mudah dan cepat ke berbagai platform e-commerce dari mana saja dan kapan saja.
Konsumen dapat menjelajahi produk, membandingkan harga, dan melakukan pembelian secara instan dengan sentuhan jari.
Pemasaran dan Promosi:
Media sosial adalah alat pemasaran yang kuat untuk mempromosikan produk, menghasilkan kesadaran merek, dan membangun hubungan dengan konsumen.
Iklan berbayar dan posting organik dapat menjangkau target pasar secara lebih terarah dan efisien.
Influencer Marketing:
Penggunaan influencer atau tokoh terkenal dalam media sosial dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan keinginan konsumen untuk membeli produk dari merek tertentu.
Influencer dapat memperkenalkan produk secara kreatif dan memberikan testimoni pribadi yang kuat.
Social Commerce:
Beberapa platform media sosial telah menggabungkan fitur e-commerce langsung di dalam aplikasi mereka, memungkinkan pengguna untuk berbelanja tanpa meninggalkan platform.
Fungsionalitas seperti “beli sekarang” atau “tambahkan ke keranjang” memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian.
Personalisasi dan Rekomendasi:
Data pengguna yang dikumpulkan dari aktivitas di media sosial dan perangkat seluler dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan dan personalisasi pengalaman belanja.
Strategi pemasaran yang disesuaikan dengan preferensi konsumen dapat meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.
Customer Engagement:
Media sosial memberikan saluran komunikasi langsung dengan konsumen. Interaksi yang aktif dengan pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.
Tanggapan cepat terhadap pertanyaan atau keluhan pelanggan dapat meningkatkan citra merek.
Mobile Commerce (M-Commerce):
Perangkat seluler memungkinkan belanja di mana pun, termasuk saat dalam perjalanan atau dari tempat kerja.
Aplikasi e-commerce yang dioptimalkan untuk perangkat seluler meningkatkan kemudahan berbelanja dan kecepatan transaksi.
Tren dan Insight Konsumen:
Data yang dikumpulkan dari aktivitas media sosial dan perilaku pengguna pada perangkat seluler memberikan wawasan berharga tentang tren belanja dan preferensi konsumen.
Bisnis dapat menggunakan data ini untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan.
Secara keseluruhan, media sosial dan perangkat seluler telah mengubah lanskap e-commerce, membantu bisnis untuk lebih efektif menjangkau target pasar, meningkatkan interaksi dengan konsumen, dan meningkatkan pengalaman belanja secara keseluruhan. Integrasi yang lebih dalam antara e-commerce dan platform media sosial serta terus berkembangnya teknologi seluler akan terus membentuk tren dan inovasi dalam industri e-commerce di masa depan.